“Ini bukan hanya keberhasilan aparat, tapi keberhasilan kita semua,” ujar AKBP Afrian.
Menurutnya peran tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah daerah, dan tentu saja netizen sangat signifikan dalam menjaga ketenangan di tengah masyarakat.
AKBP Afrian menegaskan, warganet memiliki posisi strategis dalam membentuk opini publik, sekaligus menjadi garda depan dalam menangkal informasi hoaks dan provokatif yang marak tersebar di media sosial.
“Para admin dan penggiat media sosial telah menjadi filter pertama dalam menyaring informasi yang beredar,” ujar AKBP Afrian.
Masih menurut AKBP Afrian, para warganet juga ikut berkontribusi meminimalisasi dampak negatif dari konten-konten provokatif dan ajakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.
Kapolres Bojonegoro juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap isu-isu nasional yang tidak relevan dengan kondisi lokal.