Festival ruwatan yang berlangsung selama selama 2 hari (20-21/2) menyajikan ragam budaya dan makanan khas. Dimulai dari pasar tradisional dengan metode pembayaran menggunakan koin khusus berbahan dasar kayu, pameran seni dan budaya mengangkat sejarah Sunan Sendang, nguras sumur, babat makam, serta membatik bersama 100 meter 100 motif.
“Membatik 100 motif, kami ingin motif lama muncul kembali, agar masyarakat tau dan bisa dipakai kembali, nenek moyang kita membuat motif itukan sangat lama jadi bisa kita munculkan lagi,“ ucap Kepala Desa Sendangdhuwur, Barur Rohim.
Sementara, puncak ruwatan disemarakan dengan pawai budaya, 1000 sedekah makanan khas Sendangdhuwur, bazar, hingga ditutup dengan drama kolosal.