SURIAH (DN) – Lebih dari 4.360 orang, termasuk kombatan dan masyarakat, telah terbunuh dalam perang sipil Suriah sepanjang 2023, dalam tahun ketigabelas sejak pertempuran itu dimulai, kata lembaga pemantau perang pada Minggu (31/12).
Jumlah itu meningkat dari tahun 2022 lalu, yang mencatat korban tewas 3.825 orang.
Angka 2022 itu merupakan yang terendah jumlah korban tewas tahunan sejak konflik itu dimulai pada 2011, ketika pemerintah melakukan tindakan keras terhadap aksi demonstrasi damai pro demokrasi, kata lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia di Suriah (SOHR).
Korban tahun ini termasuk 1.889 masyarakat sipil, 241 diantaranya perempuan dan 307 anak-anak, menurut lembaga pemantau yang berbasis di Inggris ini, yang memiliki jaringan luas ke sumber-sumber di Suriah.
Selama bertahun-tahun, konflik di negara ini telah berkembang secara dramatis. Konflik ini telah menarik pasukan asing, milisi dan jihadis, membunuh lebih dari 500 ribu orang, menyebabkan jutaan orang mengungsi dan menghancurkan infrastruktur serta industri di negara itu.
Dengan dukungan dari Iran dan Rusia, Damaskus telah merebut kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya jatuh di awal konflik, meskipun sebagian besar wilayah di utara negara itu, masih berada di luar kekuasaan pemerintah.