“Korban ini mahasiswa baru pak, angkatan 2023. Setahu saya tidak punya masalah. Tidak adaji juga barang – barangnya yang hilang waktu kejadian,” pungkas Arli.
Hingga berita ini ditayangkan, team destara belum dapat mengonfirmasi pihak kepolisian mengenai kasus pembusuran yang menyasar mahasiswa UIN Alauddin tersebut.
Akademisi UIN Alauddin, Kusnadi Umar, mengecam aksi kriminalitas yang menyasar mahasiswanya dan meminta polisi untuk segera menangkap pelaku. Dia menilai kasus ini harus menjadi atensi polisi, khususnya pemerintah.
Menurut Kusnadi, pemerintah Kabupaten Gowa tidak boleh lepas tangan atas keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama segenap stake holder.
“Pak Bupati dan jajaranya harus menjadikan kasus ini sebagai atensi karena itu terjadi di wilayahnya dan bupati bersama Polres Gowa terbukti gagal dalam memberikan jaminan keamanan, apalagi sudah beberapa kali kejadian,” ujar Kusnadi Umar dalam keterangannya, Senin.
Kusnadi mengungkapkan bahwa tiga pekan lalu, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin juga menjadi korban pembusuran di Kelurahan Macanda, Somba Opu, Gowa.
“Dengan dua kejadian ini, membuktikan bahwa Gowa sedang tidak aman – aman saja. Polisi dan pemerintah harus mencegah kejadian yang sama tidak terulang, apalagi ini terjadi menjelang pemilu,” pinta Kusnadi Umar. [D’Kawang]
Hal ini menjadi tanggung jawab bersama segenap stake holder.
“Pak Bupati dan jajaranya harus menjadikan kasus ini sebagai atensi karena itu terjadi di wilayahnya dan bupati bersama Polres Gowa terbukti gagal dalam memberikan jaminan keamanan, apalagi sudah beberapa kali kejadian,” ujar Kusnadi Umar dalam keterangannya, Senin.
Kusnadi mengungkapkan bahwa tiga pekan lalu, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin juga menjadi korban pembusuran di Kelurahan Macanda, Somba Opu, Gowa.