KRI dr. Radjiman Siap Berangkat Untuk Misi Kemanusiaan di Gaza Hari Kamis

  • Whatsapp
Kapal rumah sakit TNI Angkatan Laut, KRI 992 dr. Radjiman Wedyodiningrat, bersandar di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (16/1), siap diberangkatkan untuk misi bantuan kemanusiaan ke Palestina. (VOA/Indra Yoga)

“Kalau untuk tugas internasional, ini adalah kapal rumah sakit pertama yang melaksanakan tugas internasional yang cukup jauh bukan hanya sekedar seperti pameran atau hanya kunjungan biasa. Jadi kebetulan untuk saat ini, saya belum bisa menyebutkan totalnya, tetapi yang saya harus pastikan adalah direktifnya dari pimpinan itu apa? Kalau direktifnya apakah kapal rumah sakit ini difungsikan 24 jam, 12 jam, ataupun hanya poliklinik saja, ataukah hanya rumah sakit lapangan tidak ke RS kapal, hanya di darat, itu settingannya akan berbeda. Tetapi berdasarkan buku teknis kapal yang sedang kami olah dan buat secara resminya itu adalah tenaga kesehatannya sebanyak 88 personil,” tuturnya.

Pengamat: Pengiriman Misi Kemanusiaan Akan Jadi Langkah Positif

Bacaan Lainnya

Pengamat Hubungan Internasional di Universitas Padjajaran Rizky Ramadhan mengatakan jika benar kapal ini jadi diberangkatkan untuk misi kemanusiaan tentu ini adalah sebuah langkah yang sangat positif, apalagi rumah sakit yang berfungsi di Gaza saat ini hanya tinggal satu yakni rumah sakit Syuhada.

Sarana medis yang dimiliki oleh KRI 992 dr. Radjiman Wedyodiningrat di antaranya adalah ruangan tindak operasi gigi. (VOA/Indra Yoga)
Sarana medis yang dimiliki oleh KRI 992 dr. Radjiman Wedyodiningrat di antaranya adalah ruangan tindak operasi gigi. (VOA/Indra Yoga)

Namun, Rizky menekankan sebelum diberangkatkan status kapal tersebut harus sudah jelas terlebih dahulu bagi komunitas internasional, karena bagaimana pun kapal ini merupakan kapal perang republik Indonesia.

“Yang penting ketika statusnya ini bisa diperjelas atau di-sounding kepada negara-negara tersebut, dan mereka paham bahwa kapal ini adalah suatu kapal yang bersifat kemanusiaan, Insya Allah akan menjadi sesuatu yang positif dan ini adalah langkah terobosan karena selama ini kita kan cuma drop-drop bantuan saja. dan apabila itu berfungsi sebagai rumah sakit terapung, tentu akan langsung menyentuh masyarakat Palestina,” ungkap Rizky.

Meskipun demikian, selain bantuan kemanusiaan, Indonesia sedianya juga terus mendorong langkah-langkah politik agar konflik ini bisa terselesaikan dengan baik, seperti dengan terus mendukung gugatan hukum Afrika Selatan terhadap Israel yang dinilai telah melanggar Konvensi Genosida di Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ), tambah Rizky. Indonesia juga didorong untuk memperkuat lobi dengan negara-negara tertentu seperti Amerika dan Inggris agar serangan-serangan Israel ke Gaza bisa dihentikan.

“Apalagi sekarang isunya jadi melebar mengingat Amerika Serikat dan Inggris akhirnya menyerang Yaman, itu dampak-dampak yang meluas dari konflik Israel-Palestina ini. Mungkin selanjutnya agenda Indonesia selain mencoba menurunkan konflik di sana, tapi harus bisa juga mengisolasi atau mengunci agar masalah ini tidak melebar kemana-mana. Karena yang serangan yang terjadi pada Yaman ini menurut saya merupakan salah satu contoh bagaimana kemudian isu ini mempunyai potensi spillover yang cukup luas,” pungkasnya. [Red]#VOA