“Kami berharap aparat bisa mengusut tuntas siapa yang bertanggung jawab atas mobilisasi anak-anak ini. Jangan sampai anak dijadikan alat politik atau kepentingan kelompok tertentu,” tegas Sylvana.
KPAI juga mengajak orang tua, guru, dan masyarakat untuk aktif memberikan edukasi kepada anak-anak mengenai risiko keterlibatan dalam aksi berbahaya. Di tengah situasi yang memprihatinkan, Sylvana mengapresiasi sejumlah orang tua yang secara sukarela mengembalikan barang hasil penjarahan anak mereka sebagai bentuk tanggung jawab moral.
“Sikap tersebut adalah contoh nyata pendidikan karakter. Anak-anak perlu belajar bahwa kejujuran dan tanggung jawab adalah nilai yang harus dijunjung tinggi,” tutupnya. [NH]