Presiden Yoon Suk Yeol telah memerintahkan peningkatan operasi “pencegahan nuklir” yang efektif oleh Korea Selatan dan AS, kata dewan itu dalam sebuah pernyataan.
AS mengukuhkan kembali komitmennya terhadap pertahanan Jepang dan Korea Selatan setelah peluncuran rudal balistik Korea Utara itu, kata Gedung Putih pada hari Minggu.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dengan Direktur Kantor Keamanan Nasional Korea Utara Cho Taeyong dan Jenderal Akiba Takeo dari Jepang serta mengutuk uji coba itu, “yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Gedung Putih.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan rudal yang diluncurkan pada hari Senin ini ditembakkan dari daerah di dekat ibu kota, Pyongyang, ke arah laut di lepas pantai timur Korea Utara dan terbang sekitar 1.000 kilometer.
Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan penerbangan itu berlangsung selama 73 menit, tidak sampai 74 menit penerbangan ICBM yang ditembakkan Korea Utara pada Juli lalu. Rudal itu mencapai ketinggian maksimum lebih dari 6.000 kilometer dan jauh ke laut di sebelah barat Hokkaido di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, kata Jepang.