Kontras Sesalkan Sikap Masyarakat Aceh Menolak Pengungsi Rohingya

  • Whatsapp

Menurut Iqbal, selama ini kebaikan Indonesia memberikan penampungan sementara justru banyak dimanfaatkan oleh jaringan penyelundup manusia yang mencari keuntungan finansial dari para pengungsi.

“Tanpa peduli risiko tinggi yang dihadapi oleh para pengungsi, khususnya kelompok rentan seperti perempuan dan anak-anak. Bahkan banyak di antara mereka terindentifikasi korban tindak pidana perdagangan orang,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

Warga minta pengungsi kembali berlayar

Sebelumnya, Polda Aceh membenarkan adanya penolakan dari warga terhadap pengungsi Rohingya yang akan berlabuh di Bireuen.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto, mengatakan warga yang mengetahui kedatangan etnis Rohingya itu berbondong-bondong ke pesisir pantai untuk menolak kehadiran mereka.

“Warga setempat menolak dan menyuruh etnis Rohingya itu naik lagi ke kapal. Salah satu alasan penolakan yang berkembang karena etnis Rohingya yang pernah terdampar sebelumnya berperilaku kurang baik dan tidak patuh pada norma-norma masyarakat setempat,” ujar Joko.

Joko menjelaskan warga setempat bersedia memberikan bantuan makanan dan minuman seadanya, termasuk bahan bakar minyak, serta menyediakan perahu untuk menarik kapal yang ditumpangi etnis Rohingya kembali ke laut.

Namun, ada lima orang etnis Rohingya yang tinggal di lokasi karena dalam kondisi lemah dan membutuhkan perawatan medis. Kelimanya sudah ditangani oleh pihak Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi (United Nations Refugee Agency/UNHCR) dan sementara waktu diungsikan ke Gedung SKB Cot Gapu, Bireuen.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk dapat bekerja sama dalam penanganan Rohingya. Ia juga mengimbau agar warga setempat tidak bertindak anarkis dan tetap memperlakukan mereka dengan baik,” tandas Joko. [Red]#VOA

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *