Yudo mengungkapkan bahwa miras dijual secara terang-terangan di berbagai tempat—mulai dari kios kecil hingga tempat hiburan malam. Bahkan, beberapa lokasi dilengkapi dengan pemandu lagu untuk menarik konsumen. “Bisnis ini berjalan tanpa rasa takut. Seolah hukum tak berlaku bagi mereka,” katanya.
Ia menambahkan, keuntungan dari penjualan miras sangat besar, membuat para pelaku usaha enggan berhenti. “Pembeli jarang menawar. Mereka rela bayar berapa pun. Itu sebabnya pengusaha miras cepat kaya,” jelasnya.
Meski aparat penegak hukum rutin melakukan razia, Yudo menilai efek jera belum terlihat. “Ada pengusaha yang justru menertawakan penindakan. Mereka tetap berjualan seperti biasa. Ini menunjukkan bahwa penegakan hukum belum cukup kuat,” tegasnya.