KEDIRI – DN | Gelombang peredaran minuman keras (miras) di wilayah Kediri kembali memakan korban jiwa, memicu keprihatinan mendalam dari Ketua DPC Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Kediri Raya, Yudo W. Ia menyebut fenomena ini sebagai potret buram sosial yang tak kunjung terselesaikan.
“Orang bisa meninggal karena banyak hal, tapi kalau sampai tewas gara-gara miras, itu sangat menyedihkan. Ini bukan sekadar masalah kesehatan, tapi sudah masuk ranah darurat sosial,” ujar Yudo saat ditemui pada Selasa (5/8/2025).
Menurutnya, korban miras umumnya mengonsumsi minuman oplosan atau produk botolan yang beredar bebas di pasaran. Ia menyoroti lemahnya pengawasan terhadap distribusi alkohol di Kabupaten dan Kota Kediri, yang menurutnya berlangsung secara terbuka dan nyaris tanpa hambatan.