“Jadi gini temen-temen khusunya Kepala desa se-Kabupaten Nganjuk saya mau menyampaikan baru-baru saja ya, kemarin satu bulan dua bulan yang lalu teman-teman kan banyak yang kedatangan dari yang mengaku media maupun LSM yang dari luar kota. Jangan ketakutan, jangan risih temui saja untuk sementara tapi tanyakan identitasnya terutama KTP diminta itu KTP-nya, kalau KTP-nya itu diminta setelah itu ditanyakan tujuannya apa, kalau dia menanyakan hal-hal tentang kita birokrasi kita itu ditolak saja. Jadi tidak punya kewenangan untuk itu, saya tanggung jawab untuk menyampaikan itu karena apa itu bukan hak mereka kalau dia memang betul-betul seorang media, dia tuh enggak perlu tanya ke kita, kita punya hak untuk menolak itu dia harus cari dulu narasumber di luar kita, nggak perlu tanyak, kalau sudah nanya kita itu berarti ada tanda kutip ada sesuatu, jangan takut. Kalau dia ngeyel apalagi dia tidak mengeluarkan KTP langsung teriaki MALING saja. Kalau perlu kita gebukin di situ, enggak apa-apa aku ikut tanggung jawab. Jadi intinya teman-teman jangan takut ya jangan takut sama media-media yang tidak kita kenal dari luar oke. Jangan dia terus menunjukkan kartu anggota, saya dari media. KTP yang diminta karena negara kita itu yang paling sah untuk sementara adalah KTP. yang lain-lainnya itu bisa dibikin gimana aja itu aja terima kasih”
Ketika Kepala Desa Bicara Seperti Preman: Demokrasi Lokal dalam Ancaman
