Senada dengan Anies, Prabowo sependapat bahwa pemberantasan korupsi harus dimulai oleh kemauan politik presiden sebagai pucuk pimpinan kekuasaan.
Sementara itu capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, sepakat memulai pemberantasan korupsi dari atas, dari tingkat pemimpin. Tetapi menurutnya hal itu harus ditindaklanjuti dengan memperbaiki regulasi dan mempercepat digitalisasi.
“Menurut Anda kita harus mencegah korupsi, gampang pak, ada teladan atau contoh dari pimpinan tidak? kalau tidak ada jangan omong tinggi-tinggi, jangan omong muluk-muluk karena itulah praktik yang dihadapi dalam birokrasi. Kemudian birokrasi dipules dengan digitalisasi. Karena kalau regulasi dan sistem kelembagaan sudah baik maka aktor yang harus kita pilih juga harus baik,” ujar Ganjar.
Dalam sambutannya di awal acara, Ketua KPK Nawawi Pomolango menjelaskan “Paku Integritas” adalah program KPK untuk meminta komitmen pemberantasan korupsi dari para penyelenggara negara, mulai menteri, gubernur, bupati, wali kota, serta pejabat eselon dari beragam kementerian dan lembaga.
Ia mengakui kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia mengalami stagnasi dan bahkan cenderung menurun. Namun ia yakin presiden yang terpilih nanti akan memimpin upaya pemberantasan, terutama di kalangan pembantu dekatnya, dan kemudian mengkoordinasikan upaya itu bersama partai politik – baik koalisi pendukung maupun partai-partai lain – untuk bersama masyarakat menjadikan korupsi sebagai musuh utama.
KPK juga berhasil mengusut tiga kasus korupsi besar lewat pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), yaitu perkara mantan pejabat Dirjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, mantan Kepala Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono, dan mantan Kepala Kantor Bea dan Cukai Yogyakarta Eko Darmanto. [Red]#VOA