“Kita memahami bahwa negara kita sangat besar dan kaya; selama ratusan tahun, negara-negara dari jauh datang ke Nusantara untuk intervensi, mengganggu, adu domba dan mencuri. Kita berhadapan pada fakta bahwa kekayaan alam kita diambil dengan murah. Untuk jadi negara makmur, sejahtera, rakyat bisa hidup layak, kita harus menjaga kekayaan kita,” ujar Prabowo.
Sementara itu, Anies Baswedan mengatakan bahwa Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) perlu memainkan peran yang lebih besar dalam menyelesaikan perselisihan, termasuk perselisihan di Laut China Selatan.
“Daripada bertindak sebagai satu negara, kita harus berdiri bersama sebagai ASEAN. Kita harus memperlakukan negara-negara lain sebagai satu kawasan yang bersatu, dan Indonesia harus memimpin jalan bagi ASEAN,” ujarnya.
Menurut Muhammad Zulfikar Rakhmat, peneliti studi China-Indonesia-Timur Tengah di Center of Economic and Law Studies (CELIOS), dari ketiga calon tersebut, Ganjar kemungkinan besar akan lebih berpihak pada China
Semasa menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar menangani investasi China di kota-kota manufaktur seperti Tegal dan Batang. Beijing menanamkan modal jumbo untuk mengembangkan Kawasan Industri Terpadu Batang dengan nilai investasi sebesar $1,5 miliar.
Zulfikar menambahkan, kemungkinan besar Prabowo juga akan melanjutkan kebijakan Presiden Joko Widodo yang pro-China.
Prabowo yakin klaim maritim China yang luas di Laut Cjina Selatan tidak sejalan dengan hukum internasional, dan ia ingin mempertahankan Indonesia sebagai negara non-blok di tengah perebutan kekuasaan di kawasan antara AS dan China.