“Pada hari Jumat, saya kehabisan biaya operasional, termasuk sudah ditalangi oleh supir. Saya tidak bisa lagi mencari dana talangan selama lima hari ke depan sehingga saya harus meliburkan armada pengangkut sampah,” jelas Kuntoyo.
Terkait Mengambil kunci sebagai pengamanan adalah bentuk tanggung jawab sebagai pimpinan terkait keamanan armada, mengingat pengumuman diliburkannya armada pengangkutan di hari raya itu .
Kuntoyo merasa kecewa dengan pernyataan kepala Dinas Lingkungan Hidup yang menuduhnya menyabotase pengangkutan sampah.
“Kami hanya melaksanakan perintah sebagai tugas pokok dan fungsi Kepala UKP. Seharusnya kepala dinas lebih bijak dalam menyikapi masalah internal ini, bukan malah menyampaikan ke publik,” tegasnya.
Tuduhan sabotase ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan mengenai koordinasi dan komunikasi antar instansi dalam menangani masalah operasional pengangkutan sampah di Pemalang.
Masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan kebersihan sampah berharap, agar masalahnya segera dapat terselesaikan dengan baik dan tidak saling tuduh dan saling menyalahkanant ara pegawai dalam dinas terkait, sehingga menyelesaikan persoalan, selain itu dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara maksimal dalam melayani masyarakat. [SIS/Tim Media]