Kapolres juga menyoroti pentingnya peran Polwan negosiator sebagai garda depan dalam upaya persuasif menghadapi massa. Ia menegaskan bahwa tahapan dalam penanganan aksi harus dilakukan secara sistematis, mulai dari himbauan hingga penggunaan kekuatan sesuai prosedur.
“Polwan di depan harus mampu membentuk barisan dan memberi himbauan agar massa tenang. Jika tidak bisa, baru dilanjutkan dengan Dalmas awal,” ujarnya.
Lebih lanjut, AKBP Anggi menekankan agar seluruh personel mengikuti latihan dengan serius. Ia menyoroti perlunya penyempurnaan teknik, termasuk penggunaan tali, lintas ganti, dan koordinasi antara Dalmas awal dan Dalmas lanjut.
