“Ada pembicaraan mengenai rencana perdamaian. Tidak boleh memutuskan mengenai Ukraina tanpa mengikutkan Ukraina di meja perundingan. Tidak boleh memutuskan mengenai keamanan Eropa tanpa kehadiran Eropa di meja perundingan,” kata Backes.
Hegseth Kamis mengatakan bahwa invasi Rusia terhadap Ukraina “merupakan ancaman mendesak dan nyata terhadap benua” dan harus menjadi “peringatan jika berkenaan dengan pengeluaran pertahanan.”
Ia mengatakan target sekutu membelanjakan 2% produk domestik bruto mereka untuk pertahanan tidaklah cukup dan bahwa mendorong pengeluaran lebih tinggi – bahkan hingga mencapai 5%- sangatlah “penting.”
Sekjen NATO Mark Rutte menegaskan dukungannya bagi belanja pertahanan yang lebih tinggi.
“Ini adil, ini masuk akal,” katanya kepada wartawan hari Kamis.
Rutte mengatakan sekutu-sekutu NATO juga tidak memproduksi cukup banyak dalam hal produksi militer, dengan mengatakan para anggota aliansi itu perlu memproduksi lebih banyak lagi dari basis industri mereka yang besar agar dapat menyaingi China, Rusia, dan lain-lainnya.
Seusai pertemuan NATO, Hegseth menuju Polandia. Pentagon mengatakan Hegseth akan melakukan pembicaraan dengan para pemimpin mengenai “kerja sama pertahanan bilateral, upaya pencegahan berkelanjutan di sisi timur NATO, dan kepemimpinan Polandia sebagai model sekutu dalam investasi pertahanan dan berbagi beban dalam NATO.” [Red]#VOA