Dipicu Mandeknya Elektabilitas Prabowo-Gibran
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai mandeknya elektabilitas pasangan calon (paslon) Nomor Urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memicu pernyataan Jokowi itu. Ray kembali merujuk pada pernyataannya pada awal tahun ini.
“Sudah saya sampaikan, bahwa bila sampai tanggal 20 Januari tanda-tanda elektabilitas Paslon 2 tetap mandek, maka tak menutup kemungkinan Presiden Jokowi akan secara terang-terangan mendeklarasikan dukungan kepada salah satu Paslon,” ujar Ray.
Upaya ketua partai, tim sukses, bahkan Prabowo-Gibran sendiri sulit mendongkrak elektabilitas keduanya. Gimmick Gemoy pun makin sulit menjadi ikon elektablitas, ujarnya. “Satu-satunya yang bisa mengangkat elektabilitas Paslon 2 hanyalah Pak Jokowi, sebagai bapak dari Gibran, yang menjadi Cawapres Nomor Urut 2,” karena tingkat kepuasan masyarakat pada pemerintahan Jokowi yang masih relatif tinggi diyakini dapat meningkatkan elektabilitas pasangan ini.
Pernyataan Jokowi di Halim itu menurutnya “lebih baik daripada pura-pura netral,” dan menunjukkan “keterlibatan dalam pemenangan paslon 2.”
Buka Ruang Penyalahgunaan Fasilitas Negara
Koalisi Masyarakat Sipil menilai, pernyataan presiden akan semakin membuka ruang penyalahgunaan fasilitas negara untuk kepentingan politik pemenangan kandidat tertentu dalam Pemilu 2024.
“Penting bagi semua pihak, terutama dalam hal ini adalah Presiden, untuk memastikan penyelenggaraan Pemilu 2024 berjalan demokratis dan mengedepankan prinsip jujur, adil dan bebas,” demikian petikan pernyataan yang diterima VOA. [Red]#VOA