Jurnalis Terkemuka Guatemala Dijebloskan Kembali ke Penjara

  • Whatsapp
Foto ilustrasi yang menunjukkan seorang pria tampak membaca koran di salah satu sudut Kota Dili, Timor Leste, pada 29 April 2010, menjelang Hari kebebasan Pers Sedunia yang diperingati setiap tanggal 3 Mei. (Foto: UN/Martine Perret)

Artur Romeu, direktur biro Reporters Without Borders untuk Amerika Latin, menyebut keputusan untuk memenjarakan kembali Zamora sebagai “kasus nyata penggunaan senjata yudisial.”

Merespons permintaan komentar VOA, Kedutaan Besar Guatemala di Washington mengarahkan kepada pernyataan yang dibuat oleh Presiden Guatemala Bernardo Arevalo pada awal minggu ini.

Bacaan Lainnya

“Ini benar-benar merupakan kasus tidak berdasar yang menunjukkan krisis terburuk pada sistem peradilan kita dan menyoroti strategi kriminalisasi yang diterapkan oleh Kementerian Publik,” kata Arevalo pada hari Senin.

Kementerian Publik merupakan Kementerian Kehakiman di Guatemala. Lembaga tersebut dipimpin oleh Jaksa Agung Maria Consuelo Porras, yang telah dijatuhi sanksi oleh Uni Eropa pada 2024 karena “merusak demokrasi,” termasuk dengan menarget sejumlah jurnalis dan mencoba mencegah Arevalo ke tampuk kepresidenan.

Dalam masa kurungan sebelumnya, Zamora berada dalam kondisi yang Gallagher gambarkan sebagai “tidak manusiawi dan merendahkan” dan sebuah pelanggaran terhadap standar internasional.”

Kondisi kesehatan Zamora membaik ketika berada dalam tahanan rumah, ucap Gallagher, namun kini tim kuasa hukumnya khawatir dengan situasi penjara tempat ia kembali ditahan. [Red]#VOA