“Kami bekerja sama dengan DHS untuk memahami arus migran ini,” ujarnya. “Kami tidak akan mengirim hingga 30 ribu kecuali kami tahu bahwa arus migran akan datang. Jadi, kami sedang menunggu saat ini.”
Komando Transportasi AS mengatakan kepada VOA pada hari Senin bahwa ada setidaknya lima penerbangan migran ke Teluk Guantanamo, masing-masing dengan pesawat kargo militer C-130 atau C-17. Sebagian besar penerbangan itu, menurut beberapa pejabat, mengangkut 10 hingga 15 tahanan.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem, yang mengunjungi fasilitas penjara itu Jumat pekan lalu dan menyaksikan pemindahan tahanan dari penerbangan ketiga ke pusat penahanan itu, telah berulang kali menyebutkan orang-orang tersebut sebagai “pembunuh dan anggota geng yang kejam” dari Venezuela dan menyebutnya sebagai “yang paling buruk buruk dari yang terburuk.”
Dalam sebuah postingan di media sosial, Noem mengatakan sedikitnya satu migran yang dikirim ke Teluk Guantanamo telah mengaku melakukan pembunuhan, dan yang lainnya diburu karena percobaan pembunuhan, penyerangan, perdagangan senjata dan pemalsuan identitas.