DN – Militer AS kini menampung sekitar 68 tahanan di penjaranya di Teluk Guantanamo, Kuba, sebagai bagian dari upaya membantu Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) menjalankan deportasi massal.
Laksamana Alvin Holsey, panglima Komando Selatan AS, yang mengawasi pangkalan angkatan laut AS di Teluk Guantanamo, berbagi data terbaru itu dengan para legislator hari Rabu. Tetapi ia mengatakan ia belum dapat memberikan rincian mengenai berapa biaya yang diperlukan untuk menampung individu yang kian banyak jumlahnya itu.
Holsey mengatakan upaya itu mencakup penahanan individu yang oleh para pejabat DHS digambarkan sebagai “kriminal asing yang sangat berbahaya” dan pada akhirnya menahan hingga 30 ribu migran yang tidak melakukan kekerasan yang dijadwalkan untuk dideportasi.
“Kami melakukan pendekatan bertahap,” kata Holsey kepada para anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat, seraya menambahkan bahwa pangkalan itu sekarang memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 2.500 migran yang tidak melakukan kekerasan.