“Dua sektor utama di Lamongan, yaitu padi dan jagung, berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional. Kami akan terus menguatkan kolaborasi pentahelix antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media,” ujarnya.
Jagung PRG telah dikembangkan oleh masyarakat setempat di Desa Banyubang sejak dua tahun lalu dengan luas lahan mencapai 10 hektar. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lamongan, Muh Yudi Setianur, mengungkapkan bahwa inovasi ini memberikan berbagai keuntungan bagi petani.
“Kami bisa menghemat 75 persen biaya produksi, mengurangi pemakaian pestisida, dan menghasilkan tanaman yang lebih kuat. Jagung PRG memberikan dampak positif bagi pertanian,” ungkapnya.