Keluarga para sandera sebelum menggelar unjuk rasa mingguan di Tel Aviv, memohon kepada Presiden Amerika Donald Trump, yang bertemu dengan delapan mantan sandera pada Rabu (5/3).
“Tuan Presiden, kembalinya perang berarti hukuman mati bagi para sandera yang masih hidup. Tolong, Tuan, jangan biarkan Netanyahu mengorbankan mereka.”
Tolak Relokasi
Para menteri luar negeri dari negara-negara Muslim pada Sabtu (8/3) menolak seruan Donald Trump untuk mengosongkan Jalur Gaza dari penduduk Palestina. Mereka juga mendukung rencana pembentukan komite administratif yang mengatur wilayah tersebut dan dimulainya kembali rencana pembangunan.
Para menteri luar negeri berkumpul di Arab Saudi untuk menghadiri sesi khusus Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang membahas situasi di Gaza. OKI beranggotakan 57 negara yang penduduknya sebagian besar Muslim.
Mereka mendukung rencana untuk membangun kembali Gaza yang diajukan oleh Mesir dan didukung oleh negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi dan Yordania.
Tanpa menyebut nama Trump, pernyataan para menteri OKI tersebut menolak dengan tegas terhadap “rencana yang bertujuan menggusur warga Palestina, baik secara individu maupun kolektif,” yang mereka sebut sebagai bentuk pembersihan etnis, pelanggaran serius terhadap hukum internasional, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Mereka juga mengecam apa yang mereka sebut sebagai “kebijakan kelaparan,” yang menurut mereka bertujuan memaksa warga Palestina meninggalkan Gaza, merujuk pada tindakan Israel yang menghentikan semua pasokan ke wilayah tersebut.