Dalam sepekan terakhir, Israel mendesak Hamas untuk membebaskan setengah dari sandera yang masih ditahan sebagai imbalan atas perpanjangan fase pertama, yang berakhir pada akhir pekan lalu.
Gedung Putih tidak memberikan komentar terkait hal ini, meskipun sebelumnya membuat pernyataan mengejutkan pada Rabu (5/3) mengenai adanya pembicaraan langsung antara Washington dengan Hamas.
Dalam sepekan terakhir, Israel mendesak Hamas untuk membebaskan setengah dari sandera yang masih ditahan sebagai imbalan atas perpanjangan fase pertama, yang berakhir pada akhir pekan lalu, serta janji untuk merundingkan gencatan senjata permanen. Hamas diperkirakan masih menahan 24 sandera Israel yang masih hidup, dan 34 jenazah para sandera yang meninggal.
Pada akhir pekan lalu, Israel menghentikan semua pasokan ke Gaza, yang dihuni lebih dari 2 juta orang, sebagai upaya menekan Hamas agar menyetujui tuntutannya. Hamas menanggapi dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut juga akan berdampak pada para sandera yang masih ditahan.
Gencatan senjata itu berhasil menyetop pertempuran paling mematikan dan merusak antara Israel dan Hamas, yang dipicu oleh serangan teroris yang dilakukan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Pada tahap pertama, kesepakatan itu membebaskan 25 sandera hidup dan penyerahan jenazah delapan orang lainnya, dengan imbalan pembebasan hampir 2.000 tahanan Palestina.
Pasukan Israel telah ditarik ke zona penyangga di dalam Gaza, sementara ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi mulai kembali ke Gaza utara untuk pertama kalinya sejak perang dimulai. Selain itu, ratusan truk bantuan masuk setiap hari hingga Israel menghentikan pasokan itu.