Tidak seperti latihan Han Kuang di masa lalu, beberapa analis mengatakan bahwa latihan tahun ini akan lebih mendekati pertempuran yang sebenarnya karena pihak berwenang tidak akan mengumumkan skenario simulasi sebelum latihan.
“Latihan tahun ini adalah latihan tanpa skenario dan tujuannya adalah agar militer Taiwan dapat mengembangkan kemampuan untuk merespons dengan cepat dalam pertempuran yang sebenarnya,” ujar Su Tzu-yun, seorang pakar militer di Institut Penelitian Pertahanan dan Keamanan Nasional yang berbasis di Taipei, kepada VOA melalui telepon.
Dia mengatakan tujuan lain dari latihan ini adalah untuk meningkatkan moral pasukan dan kepercayaan publik terhadap kemampuan militer.
Selama segmen latihan tembak-menembak, kementerian pertahanan akan menguji kemampuan pertahanan pasukan pada malam hari untuk memastikan mereka dapat mengambil keputusan secara mandiri dan mengikuti aturan keterlibatan bahkan setelah kehilangan kontak dengan komando pusat.
“Ketika militer China meningkatkan kemampuan tempurnya di malam hari, pasukan Taiwan juga perlu memiliki kemampuan untuk siap bertempur kapan saja,” kata Chieh Chung, seorang peneliti militer di National Policy Foundation di Taiwan.