Menanggapi hasil survei sejumlah lembaga terkait capres-cawapres, warga Surabaya, Tanty Ari Yulianti, mengatakan hasil survei tidak dapat menjadi dasar menentukan siapa pasangan calon yang akan memenangkan pemilu. Tingginya angka yang belum menentukan pilihan, menurut Tanty, akan menjadi penentu siapa yang akan terpilih sebagai pemenang dalam Pilres mendatang.
“Belum bisa kita mengacu bahwa hasil dari beberapa lembaga survei sampai Desember 2023 itu sudah menjadi patokan untuk oh pasangan paslon ini yang nantinya akan jadi pemenang, karena ini masih dinamis, masyarakat juga semakin pintar, semakin aware sama politik. Jadi, setiap saat mungkin itu bisa berubah. Sebelas persen itu lumayan besar ya. Sampai detik-detik terakhir mungkin nantinya pas waktu di bilik suara bisa saja itu berubah,” kata Tanty Ari Yulianti.
Warga lain, Tajul Mafakhir, mengatakan hasil survei yang dilakukan di Jawa Timur memang dapat menjadi gambaran kondisi secara nasional. Namun, ia mengingatkan beberapa hasil survei Pilkada sebelumnya yang tidak selalu sama dengan hasil akhir yang ditetapkan KPU.
“Hasil survei untuk kondisi di Jawa Timur hari ini, tentu tidak bisa menjadi gambaran utuh ketika kita menengok ke belakang. Di beberapa kali kontestasi, baik tingkat pilkada kabupaten kota ataupun provinsi, kita pernah disuguhkan hasil kemenangan seseorang itu tidak ditentukan oleh hasil survei yang saat itu sudah dirilis,” sebutnya. [Red]#VOA