Dalam sambutannya, Bupati Subandi menegaskan bahwa anak-anak merupakan aset penting bangsa dan harus mendapatkan perlindungan maksimal—baik dari ancaman fisik maupun dari pengaruh buruk teknologi.
“Anak-anak adalah tunas masa depan yang harus kita jaga dan lindungi, termasuk dari bahaya di ruang digital seperti cyberbullying, hoaks, dan konten negatif,” ujar Subandi.
Ia menyoroti berbagai persoalan yang masih kerap terjadi, seperti kekerasan terhadap anak, pernikahan usia dini, serta kecanduan game dan judi online. Menurutnya, upaya pemerintah tidak akan efektif tanpa sinergi dari seluruh pihak.
Bupati Subandi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendampingi anak-anak dalam menggunakan teknologi secara cerdas dan bertanggung jawab.
“Kita semua punya peran dalam membimbing anak agar menjadi pengguna digital yang kritis, kreatif, dan aman. Literasi digital dan etika bermedia sangat penting untuk dibekalkan sejak dini,” tambahnya.
Peringatan HAN kali ini tidak sekadar seremonial, melainkan momentum refleksi untuk meninjau kembali sejauh mana hak-hak anak telah terpenuhi dan bagaimana lingkungan yang mendukung dapat terus dibangun.