“Kami tidak tertarik dengan runtuhnya perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, dan kami ingin agar perjanjian tersebut dilaksanakan dan memastikan bahwa pendudukan [Israel] mematuhinya sepenuhnya,” kata juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua.
Qanoua juga mengkritik apa yang disebutnya sebagai “bahasa ancaman dan intimidasi” dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dengan mengatakan bahwa hal tersebut tidak membantu pelaksanaan gencatan senjata.
Pemerintah Israel kemudian menegaskan kembali bahwa Hamas harus membebaskan tiga sandera akhir pekan ini.
“Jika ketiga orang itu tidak dibebaskan, jika Hamas tidak mengembalikan sandera kami pada Sabtu siang, gencatan senjata akan berakhir,” kata juru bicara pemerintah Israel David Mencer.
Hamas awal minggu ini menuduh Israel melanggar kesepakatan dengan melanjutkan serangan udara terhadap orang-orang di Gaza dan memblokir bantuan. Kelompok itu mengatakan akan menunda pembebasan sandera.
Netanyahu mengatakan pertempuran akan berlanjut jika lebih banyak tawanan tidak dibebaskan pada Sabtu, sementara Trump mengatakan pada Senin bahwa “semua akan kacau” jika sandera tidak dikembalikan.
Rencana Trump untuk Gaza