Gubernur Luthfi juga mengajak seluruh peserta untuk menjadikan nilai-nilai Trisatya dan Dasadarma sebagai pedoman hidup.
“Kalian adalah agen perubahan. Pegang teguh nilai-nilai Pramuka dan jadikan itu bekal untuk membangun Jawa Tengah yang lebih maju,” ujarnya.
Ketua Kwarda Jateng, S. Budi Prayitno, menambahkan bahwa rangkaian Hari Pramuka ke-64 juga diisi dengan berbagai kegiatan sosial dan edukatif, seperti apel ulang janji, donor darah serentak, bakti sosial, dan lomba Pramuka Garuda.
“Dengan semangat ‘Ngopeni Ngelakoni Jateng’, kami ingin Pramuka hadir nyata di tengah masyarakat, terutama dalam penanggulangan bencana dan pelestarian budaya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka juga memberikan sejumlah tanda penghargaan kepada tokoh, pembina, dan peserta didik berprestasi. Penghargaan yang diberikan antara lain Lencana Melati, Dharma Bakti, Karya Bhakti, dan Teladan.
Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan nonformal diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Dalam Pasal 4 disebutkan bahwa tujuan Gerakan Pramuka adalah membentuk karakter, meningkatkan keterampilan, dan memperkuat semangat kebangsaan.