Wanita pensiunan PNS ini menambahkan, selisih harga yang mencapai Rp20 ribu per sak sangat membantu kebutuhan sehari-hari.
“Kalau di toko-toko kan sampai Rp 17 ribu per kilo, di sini cuma Rp 11 ribu. Selisihnya lumayan, bisa untuk kebutuhan yang lain, apalagi kalau anak banyak kan sehari bisa habis satu kilo,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Wilayah (Wapimwil) Bulog Jatim Sugeng Hardono mengapresiasi atas sinergi dengan Polda Jatim karena mendapat mendukung stabilisasi harga pangan.
“Kami dari Bulog Kanwil Jatim berterima kasih atas dukungan penuh dari Polri, khususnya Polda Jatim. Program ini memberi kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau namun tetap berkualitas,” ujarnya.
Sugeng menambahkan, hingga 25 Agustus 2025 Bulog bersama Polda Jatim telah menyalurkan 4.500 ton beras SPHP melalui GPM di berbagai wilayah Jawa Timur.
Adapun target penyaluran hingga akhir Desember 2025 mencapai 173 ribu ton.
“Kami optimistis target ini bisa tercapai. Selain GPM, kami juga memperluas jaringan penjualan beras SPHP melalui kios-kios di pasar agar masyarakat lebih mudah mendapatkannya,”kata Sugeng.
Ia juga mengatakan semakin banyak saluran distribusi, akan semakin besar pula manfaat yang dirasakan masyarakat.
Sebagai bentuk pengawasan dan pelayanan, Satgas Pangan Polda Jatim juga membuka Posko Satgas Pangan di Gedung Ditreskrimsus Polda Jatim lantai 2.
Masyarakat dapat langsung melapor atau menghubungi Hotline 081959719597 apabila menemukan indikasi kecurangan atau permasalahan terkait distribusi dan harga pangan.