Aksi ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyuarakan keluhan dan harapan terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang. Dalam orasinya, Ketua Dewan Kesenian Pemalang sekaligus penanggung jawab aksi, Andi Rustono, menyoroti sikap Pemkab yang dinilai berlebihan dalam merespons aspirasi publik.
“Kesemrawutan dan kekisruhan politik di Pemalang tidak bisa diselesaikan dengan amarah, tapi dengan seni. Kami datang dengan damai, membawa suara rakyat melalui budaya,” tegas Andi Rustono di hadapan peserta aksi dan aparat keamanan.
Selain menyampaikan tuntutan, Andi juga mengajak pejabat daerah dan unsur Forkopimda yang hadir untuk menyaksikan langsung pertunjukan ebeg. Ia bahkan mengundang Dandim dan Kapolres Pemalang untuk ikut “nyawer” sebagai bentuk dukungan terhadap seni sebagai media komunikasi sosial.