Sejumlah kepala daerah turut menyampaikan paparan mengenai potensi dan tantangan investasi di masing-masing wilayah:
- Bupati Lamongan menawarkan lahan 6.000 hektare untuk industri maritim dan pariwisata, serta menyoroti pentingnya infrastruktur pendukung.
- Bupati Ngawi menggarisbawahi kekuatan logistik dan ketersediaan lahan, namun menekankan perlunya harmonisasi regulasi antar lembaga.
- Bupati Nganjuk menyoroti efisiensi biaya dan urgensi perbaikan akses jalan provinsi di kawasan industri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Ibrahim, dalam pandangannya menyebut investasi sebagai motor peningkatan produktivitas dan penyerapan tenaga kerja. Meski Jatim memiliki pasar yang besar dan infrastruktur memadai, masih diperlukan peningkatan dalam digitalisasi, sektor tenaga kerja, dan sistem keuangan agar lebih optimal dan inklusif.
Menutup forum, Khofifah menekankan pentingnya percepatan realisasi investasi PMA dan PMDN, khususnya di sektor strategis nasional seperti ketahanan pangan berbasis tebu dan sapi perah. Ia juga mendorong efisiensi logistik serta konsistensi terhadap komitmen bersama sebagai landasan pembangunan berkelanjutan.
Forum ini memperkuat posisi Jawa Timur sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional, dengan investasi sebagai fondasi utama menuju transformasi struktural dan kesejahteraan masyarakat. [Nat]