“Tahun 2026 adalah titik penting. Kita harus adaptif terhadap perubahan global dan nasional, serta mampu mempercepat reformasi birokrasi yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ujar Yuhronur, yang akrab disapa Pak Yes.
Ia menyebutkan lima fokus utama pembangunan tahun anggaran 2026:
- Penguatan ekonomi berbasis potensi unggulan daerah
- Peningkatan iklim investasi
- Pemerataan infrastruktur dasar
- Percepatan transformasi digital
- Penurunan angka kemiskinan secara terukur
Dalam struktur KUA-PPAS 2026, disepakati proyeksi pendapatan daerah sebesar Rp3,24 triliun, dengan belanja daerah mencapai Rp3,39 triliun. Pembiayaan netto diperkirakan sebesar Rp145,29 miliar, sementara SILPA ditetapkan nihil.
Menanggapi postur tersebut, Badan Anggaran DPRD Lamongan mendorong Pemkab untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan retribusi daerah. Pembuatan petunjuk teknis yang lebih rinci terhadap kegiatan retribusi diharapkan mampu memperkuat kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD).