“Jika perpustakaan mampu menjawab kebutuhan zaman, maka ia akan menjadi tulang punggung kecerdasan dan pemberdayaan masyarakat,” tegasnya.
Lomba pidato berbahasa Jawa ini menjadi bukti bahwa literasi bisa dikembangkan melalui pendekatan budaya. Selain melatih kemampuan berbicara dan menulis, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai moral dan kearifan lokal kepada pelajar.
Dispersip Tuban berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan yang memperkuat identitas budaya sekaligus meningkatkan minat baca generasi muda.
Reporter: J2 Tuban | Editor: Redaksi CAS