Warga Palestina berusaha menyelamatkan diri usai serangan Israel di sebuah rumah sakit di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 13 November 2023. (Foto: REUTERS/Mohammed Salem)
Pejabat militer Israel menuduh Hamas menyembunyikan senjata di terowongan-terowongan di bawah rumah sakit dan mendirikan pusat komando di bawah Shifa dan rumah sakit lainnya, menjadikannya sebagai sasaran militer yang sah. Hamas dan staf rumah sakit menyangkal ini.
Pasukan Pertahanan Israel membantah menembaki Shifa pada Jumat dan menuduh Hamas menembakkan roket ke pasukan Israel yang malah menghantam rumah sakit.
Di tempat lain, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tank-tank Israel berada 20 meter dari rumah sakit al-Quds di Kota Gaza, memicu “kepanikan dan ketakutan yang luar biasa” di antara 14.000 pengungsi yang berlindung di sana.
Netanyahu menegaskan kembali pada Sabtu bahwa tanggung jawab atas kematian dan cedera warga sipil ada pada Hamas. Dia mengulangi tuduhan lama bahwa Hamas menggunakan warga sipil di Gaza sebagai tameng manusia.
Militer Israel mengatakan tentaranya menggempur ratusan pejuang Hamas di fasilitas-fasilitas bawah tanah, sekolah-sekolah, masjid-masjid dan klinik-klinik dalam pertempuran di Gaza.
Jumlah orang Palestina yang tewas terus bertambah melampaui 11.000. Sekitar 40% dari mereka adalah anak-anak, menurut pejabat Palestina.
Dirjen WHO mengatakan satu anak meninggal setiap 10 menit. “Situasi di lapangan tidak mungkin dijelaskan,” kata Tedros, Jumat. “Koridor rumah sakit penuh dengan korban luka, orang sakit, dan sekarat; kamar mayat luber; operasi dilakukan tanpa anestesi; puluhan ribu pengungsi berlindung di rumah sakit; keluarga-keluarga berdesakan di sekolah-sekolah yang penuh sesak, sangat membutuhkan makanan dan air.”