SURABAYA – MDN | Langkah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam membangun diplomasi ekonomi mendapat apresiasi dari pengamat kebijakan publik Dr. H. Romadlon, M.M. Menurutnya, pendekatan Khofifah tergolong unik dan humanis, karena tidak hanya mengandalkan pertemuan formal, melainkan menyentuh langsung pelaku usaha, UMKM, hingga kelompok tani.
Dalam misi dagang dan investasi yang digelar di Bandar Lampung pada 7 Agustus 2025, tercatat transaksi senilai Rp1,055 triliun. Romadlon menilai capaian tersebut sebagai hasil dari strategi ekonomi yang berbasis kolaborasi dan relasi antardaerah. “Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan dari pendekatan persuasif dan terencana yang dilakukan Khofifah,” ujarnya di Surabaya, Senin (11/8).
Romadlon menekankan bahwa fondasi utama dalam diplomasi ekonomi yang dijalankan Khofifah adalah kepercayaan. Ia menyebut pendekatan ini sejalan dengan gagasan Prof. Ahmad Erani Yustika, yang menilai bahwa perdagangan antarwilayah tidak cukup dibangun lewat proposal bisnis, tetapi harus dilandasi pemahaman budaya dan lokalitas.
“Relasi ekonomi yang dibangun Khofifah bukan sekadar transaksi, melainkan jalinan sosial yang memperkuat konektivitas antardaerah,” kata Romadlon.