Dinas Koperasi Lamongan Latih Wirausaha Mikro Susun Business Plan dan Mitigasi Risiko

  • Whatsapp

Dr. Yaskun juga menyoroti pentingnya pendekatan Smart and Sustainable Business, yang kini menjadi standar penilaian investor dan lembaga keuangan. Ia mendorong pelaku usaha untuk mengintegrasikan aspek sosial dan lingkungan dalam model bisnis mereka.

“Usaha yang berkelanjutan bukan hanya soal untung, tapi juga soal manfaat sosial dan tanggung jawab lingkungan,” tegasnya.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Lamongan menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya membangun wirausaha tangguh dan berdaya saing. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha.

“Kami rutin menggandeng perguruan tinggi agar pelatihan berbasis riset dan kebutuhan riil lapangan,” ujarnya.

Peserta pelatihan berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pengusaha kuliner, peternakan, industri kreatif, dan koperasi wanita. Salah satu peserta, Sri Wahyuni dari Paciran, mengaku pelatihan ini membuka wawasan baru dalam mengelola usaha secara terstruktur.

“Saya jadi paham pentingnya perencanaan dan menghitung risiko. Usaha tidak bisa hanya mengandalkan intuisi,” katanya.

Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi kelompok dan tanya jawab, membahas tantangan nyata seperti permodalan dan pemasaran digital. Dr. Yaskun memberikan solusi praktis, termasuk pemanfaatan media sosial dan akses pembiayaan koperasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *