Meski memiliki lima anak—empat lelaki dan satu perempuan—kondisi ekonomi masing-masing memisahkan mereka dari Cele. Satu-satunya anak yang masih tinggal dekat dan menjadi sandaran hidup, kini tengah menghadapi persoalan hukum. Kesepian semakin terasa, dan ketidakpastian menyelimuti masa tuanya.
Sebagai lansia tidak mampu, Cele tercatat sebagai penerima bantuan sosial dari pemerintah. Selama periode April hingga Juni 2025, ia mendapat bantuan program Sembako, PKH, serta PBI JKN. Meski bersyukur, bantuan tersebut belum cukup untuk membenahi atap bocor yang telah lama mengusik kenyamanannya.
Seluruh pekerjaan rumah ia lakukan sendiri, termasuk memasak dan merawat dirinya dalam keterbatasan tenaga dan kesehatan. Tak ada tempat tidur layak, hanya tikar tipis dan lantai yang menyambut tubuh rentanya saat malam tiba.