Dekati Hari ke-100, Israel Terus Bombardir Gaza

  • Whatsapp
Seorang anak Palestina berjalan melewati pabrik yang hancur akibat pengeboman Israel di Jalur Gaza di Deir al Balah, 13 Januari 2024. (Foto: AP)

Ketika pertempuran terus berlanjut, ketua UNWRA, badan bantuan PBB untuk Palestina, mengatakan kematian dan kehancuran selama 100 hari terakhir “menodai kemanusiaan kita bersama.”

Korban luka dan pengungsi memenuhi Rumah Sakit Shuhada Al-Aqsa, di Jalur Gaza tengah. (Foto: Reuters)
Korban luka dan pengungsi memenuhi Rumah Sakit Shuhada Al-Aqsa, di Jalur Gaza tengah. (Foto: Reuters)

Di Rumah Sakit Nasser, sejumlah dokter mengatakan mereka berjuang dalam sistem layanan kesehatan yang kini “runtuh”.

Bacaan Lainnya

Rekaman Reuters menunjukkan pasien berbaring di tandu di lantai dalam koridor dan dokter menggunakan senter ponsel mereka untuk memeriksa mata pasien.

“Perbekalan kesehatan di ICU sebagian besar hilang,” kata dokter Mohammad Al-Qidra. “Kami tidak memiliki tempat tidur kosong, tidak ada perawatan. Sebagian besar obat-obatan di ruang gawat darurat tidak cukup untuk pasien. Kami berusaha mencari alternatif lain.”

Bangsal rumah sakit digunakan bersama oleh banyak pengungsi.

“Ketika kami meminta obat, mereka memberi tahu kami bahwa mereka tidak memilikinya, dan situasinya buruk. Kami berada di sini dalam cuaca dingin dan berangin,” kata Mahmoud Jaber, yang mengungsi dari rumahnya di Kota Gaza.

Di Tepi Barat yang diduduki, di mana kekerasan telah meningkat sebelum 7 Oktober dan terus meningkat sejak saat itu, tiga warga Palestina yang bersenjatakan pisau, senapan dan kapak mencoba menerobos pemukiman Yahudi dan dibunuh, kata militer Israel.

mengatakan korban tewas berusia 15, 17 dan 19 tahun. Seorang tentara Israel terluka dalam baku tembak dengan para penyerang saat mereka menerobos pagar luar pemukiman Adora, dekat Kota Hebron, kata Israel. [Red]#VOA

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *