Pihak SMPN 1 Takalar membenarkan situasi tersebut dan menyebut kendala muncul dari sistem pusat yang tidak menampilkan data siswa asal Jipang. Mereka menyarankan agar masalah ini dikonsultasikan langsung ke Dinas Pendidikan.
Permasalahan kian membingungkan setelah perwakilan Dinas Pendidikan Takalar menyatakan bahwa ketiadaan izin dari Dinas Pendidikan Gowa menjadi penyebabnya.
Namun, Kepala Dinas Pendidikan Gowa, Taufik Mursad, secara tegas membantah pernyataan itu. Ia menyatakan bahwa komunikasi resmi antar dinas telah dilakukan sejak pertengahan Mei 2025.