Kebangkitan Nilam di Moncongkomba tidak hanya berangkat dari semangat warga, tetapi juga membutuhkan dukungan konkret dari pemerintah. Para petani berharap adanya bantuan bibit unggul, akses permodalan, serta pendampingan teknis agar produksi minyak Nilam dapat memenuhi standar pasar nasional dan internasional.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kampung bisa mandiri. Dengan Nilam, kami ingin harumkan nama Takalar hingga ke luar negeri,” tegas Abd. Kadir.
Kisah Abd. Kadir dan Buyung Ismo menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas generasi bisa melahirkan inovasi ekonomi berbasis lokal. Dari seorang pensiunan polisi hingga pemuda milenial, keduanya membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari akar desa.