“Sejauh ini, perang Israel-Gaza adalah situasi paling berbahaya bagi jurnalis. Angka-angka ini menunjukkan itu dengan jelas,” kata Sherif Mansour, koordinator program CPJ di Timur Tengah dan Afrika Utara, dalam pernyataan.
“Tentara Israel telah membunuh lebih banyak jurnalis dalam 10 minggu dibandingkan tentara atau entitas lain dalam satu tahun. Dengan terbunuhnya banyak jurnalis, perang ini menjadi lebih sulit didokumentasikan dan dipahami,” tambah Mansour dalam pernyataan itu.
Wartawan Palestina adalah pihak yang paling terdampak dari perang ini. Dari 68 jurnalis yang terbunuh, 61 di antaranya adalah jurnalis Palestina, empat jurnalis Israel, dan tiga jurnalis Lebanon.