Di lura dari sejumlah peningkatan tersebut, representasi perempuan belum juga dianggap serius di negeri ini, menurut para ahli.
Beberapa kandidat perempuan mengaku bahwa mereka diperlakukan seperti pihak asing.
“Dalam salah satu kampanye saya, seorang ketua kecamatan mengatakan kepada warga bahwa saya hanyalah kandidat tambahan. [Ia mengatakan] saya bertarung dalam pemilu hanya untuk membantu partai saya untuk memenuhi kuota representasi,” kata permesti kepada AFP. [Red]#VOA