Mujiana menyambut baik tawaran tersebut. Ia menyadari bahwa tempat tinggalnya saat ini tidak aman, tidak sehat, dan berdiri di atas tanah yang bukan miliknya. Ia berharap kepindahan ke Rusunawa menjadi awal kehidupan baru yang lebih baik bagi dirinya dan anak-anaknya.
“Saya sangat bersyukur. Semoga anak-anak saya bisa sekolah dan hidup lebih baik,” ucapnya haru.
Kasus Mujiana menjadi potret nyata tantangan kemiskinan ekstrem di wilayah perkotaan. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berharap langkah ini menjadi pemicu bagi upaya lebih luas dalam mengentaskan kemiskinan dan memastikan tidak ada warga yang tertinggal dari akses dasar kehidupan. [Swd]









