“Kami rutin turun ke lapangan setiap akhir pekan untuk memastikan warga kurang mampu mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan. Dengan anggaran daerah mencapai Rp5,2 triliun, kami terus memastikan program sosial berjalan efektif,” tambahnya.
Selain dalam aspek sanitasi, Subandi juga mendorong perbankan untuk memberikan bunga pinjaman rendah dan akses pembiayaan yang lebih mudah, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjumlah sekitar 250 ribu di Sidoarjo.
“Dukungan finansial sangat penting bagi UMKM. Peran Bank Jatim sangat strategis dalam membantu mereka tumbuh dan berkembang,” ungkapnya.
Menurut Direktur IT, Digital, dan Operasional Bank Jatim, Zuhelfi Abidin, Bank Jatim saat ini memiliki aset lebih dari Rp100 triliun serta mencetak laba tahunan di atas Rp1 triliun. Sebagai bank milik daerah, seluruh keuntungan dikembalikan ke pemerintah provinsi serta 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dalam bentuk program sosial.
