Menteri ESDM: Kebocoran Subsidi BBM dan Listrik Capai Rp100 triliun

  • Whatsapp
FILE - Seorang petugas pompa bensin di sebuah SPBU pinggir jalan di Jakarta, 29 Mei 2022. (ADEK BERRY/AFP)

Pemerintah sedang menggodok perubahan formulasi penyaluran subsidi BBM dan listrik agar lebih tepat sasaran. Laporan-laporan menyebutkan, setidaknya 30 persen dari subsidi BBM serta listrik tidak tepat sasaran.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan penggunaan subsidi BBM dan listrik yang tidak tepat sasaran mencapai Rp100 triliun per tahun.“Jujur saya katakan, kurang lebih sekitar 20-30 persen subsidi BBM dan listrik itu berpotensi tidak tepat sasaran. Itu gede, angkanya ya kurang lebih Rp100 triliun,” ungkap Bahlil dalam konferensi pers usai rapat koordinasi terbatas dengan Kemenko Perekonomian di Jakarta, Minggu (3/11).

Bacaan Lainnya

Maka dari itu, ungkapnya, pihaknya beserta kementerian dan lembaga terkait sedang menggodok skema baru penyaluran subsidi BBM serta listrik. Bahlil mengaku diberikan waktu oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyusun format itu dalam waktu dua minggu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Courtesy : Setpres RI)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Courtesy : Setpres RI)

Dalam rapat perdana dengan berbagai pihak terkait yang dilakukan pada Senin (4/11), kata Bahlil, pemerintah akan mengusulkan beberapa hal kepada Prabowo, salah satunya adalah untuk tidak mencabut subsidi gas LPG.

“Yang jelas kami sudah memutuskan, untuk LPG kami akan mengusulkan kepada bapak presiden untuk tidak dilakukan koreksi apa-apa. Artinya untuk LPG masih berlaku seperti sekarang ini. Itu yang kami akan usulkan kepada Bapak Presiden, karena itu terkait dengan UMKM, ibu rumah tangga, konsumsi rumah tangga,” jelas Bahlil.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *