Pemerintah sedang menggodok perubahan formulasi penyaluran subsidi BBM dan listrik agar lebih tepat sasaran. Laporan-laporan menyebutkan, setidaknya 30 persen dari subsidi BBM serta listrik tidak tepat sasaran.
Maka dari itu, ungkapnya, pihaknya beserta kementerian dan lembaga terkait sedang menggodok skema baru penyaluran subsidi BBM serta listrik. Bahlil mengaku diberikan waktu oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyusun format itu dalam waktu dua minggu.
Dalam rapat perdana dengan berbagai pihak terkait yang dilakukan pada Senin (4/11), kata Bahlil, pemerintah akan mengusulkan beberapa hal kepada Prabowo, salah satunya adalah untuk tidak mencabut subsidi gas LPG.
“Yang jelas kami sudah memutuskan, untuk LPG kami akan mengusulkan kepada bapak presiden untuk tidak dilakukan koreksi apa-apa. Artinya untuk LPG masih berlaku seperti sekarang ini. Itu yang kami akan usulkan kepada Bapak Presiden, karena itu terkait dengan UMKM, ibu rumah tangga, konsumsi rumah tangga,” jelas Bahlil.