(DN) – Kabinet perang Israel, Sabtu (24/2), setuju untuk mengirim juru runding ke Qatar guna melanjutkan pembicaraan mengenai gencatan senjata dan pemulangan sekitar 130 sandera yang ditahan di Gaza. Hal itu diungkapkan oleh para pejabat dan media lokal.
Delegasi Israel kembali pada Sabtu dari perundingan perdamaian di Paris, Prancis. Dalam perundingan yang berlangsung pada Jumat (23/2), para mediator Israel bertemu dengan mediator dari Qatar, Mesir dan Amerika Serikat (AS), yang telah membantu menyusun gencatan senjata pada November. Saat itu, sejumlah tawanan Hamas dibebaskan dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina.
Penasihat keamanan nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengatakan kabinet perang bertemu pada Sabtu untuk mendengarkan perkembangan terkini mengenai perundingan tersebut.
“Mungkin ada ruang untuk mencapai kesepakatan,” kata Hanegbi kepada televisi N12 News dalam sebuah wawancara, tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti yang dikutip oleh kantor berita AFP.
Dia juga mengindikasikan bahwa Israel tidak akan menerima kesepakatan apa pun antara Amerika Serikat dan Arab Saudi untuk negara Palestina.
Laporan media mengindikasikan perwakilan Palestina yang telah melihat rencana tersebut telah menolaknya. Beberapa bagian dari rencana tersebut juga bertentangan dengan apa yang Washington bayangkan untuk kawasan ini, yaitu solusi dua negara yang melibatkan negara Palestina merdeka.