Dua organisasi Muslim berpengaruh di Indonesia, Nadhlatul Ulama dan Muhammadiyah, Senin (5/2) meraih anugrah Zayed Award for Human Fraternity. Kedua organisasi terkemuka ini dinilai berhasil “membangun upaya perdamaian dan kemanusiaan di tingkat nasional, regional dan internasional.”
(MDN) – Bersama Sister Nelly León Correa, biarawati Chili yang bekerja dengan para narapidana dan Dr. Magdi Yacoub, pakar bedah jantung Mesir, pemimpin Nadhlatul Ulama dan Muhammadiyah menerima penghargaan bergengsi ini di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.Penghargaan tahun ini bertepatan dengan peringatan lima tahun disepakatinya “Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama,” yang ditandatangani Paus Fransiskus pada tahun 2019 dengan Imam Besar Universitas Al-Azhar, Ahmed Al-Tayyeb, ketika Paus melawat ke Uni Emirat Arab. Dokumen itu disebut-sebut akan menjadi inspirasi bagi ensiklik Paus berikutnya, Fratelli Tutti.
Paus: Semangat Persaudaraan Jadi Sarana Atasi Kebencian dan Ketidakadilan
Paus Fransiskus ikut merilis pesan video dalam upacara penganugerahan yang disiarkan secara langsung dari Abu Dhabi. Paus menyapa Imam Besar Ahmed Al-Tayyeb dan memuji keempat pemenang atas upaya mereka mempromosikan solidaritas demi perkembangan umat manusia.
“Saya mengucapkan terima kasih… dan saya percaya teladan mereka akan mendorong orang lain mengambil inisiatif yang ada dari kerjasama yang sangat bermanfaat di antara orang-orang dari berbagai agama, yang melayani seluruh keluarga, menghormati martabat dan mempromosikan nilai-nilai yang digagas dalam Dokumen Persaudaraan Umat Manusia.”
Paus menyebut semangat persaudaraan manusia sebagai sarana mengatasi kebencian dan ketidakadilan.