Amnesty Internasional Indonesia: 268 Pembela HAM Diserang Sepanjang 2023

  • Whatsapp
Seorang aktivis memegang poster aktivis hak asasi manusia Munir Thalib, yang meninggal dalam penerbangan Garuda Indonesia ke Amsterdam tahun lalu, di depan istana presiden di Jakarta pada 8 Desember 2005. (Foto: REUTERS/Dadang Tri)

Amnesty Internasional Indonesia melaporkan kebebasan sipil di Tanah Air mengalami krisis terburuk sepanjang 2023. Sedikitnya 268 pembela HAM, isu lingkungan dan masyarakat adat diserang.

Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti tidak dapat menyembunyikan rasa lega di wajah mereka ketika majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada 8 Januari lalu menyatakan keduanya tidak bersalah atau tidak mencemarkan nama baik Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.Seiring putusan itu, pengadilan memulihkan hak kedua penggiat HAM ini dalam kemampuan, kedudukan, serta harkat sebagai warga negara. Haris dan Fatia menjalani sidang tuduhan pencemaran nama baik itu sejak 3 April 2023 setelah mengunggah video berisi diskusi keduanya tentang dugaan keterlibatan pejabat militer dalam bisnis tambang di Papua.

Bacaan Lainnya

Keduanya merupakan kasus terbaru serangan terhadap pembela HAM, yang menurut Amnesty International Indonesia (AII) semakin menjadi-jadi. Direktur Eksekutif AII Usman Hamid mengatakan 2023 adalah tahun yang suram bagi perlindungan kebebasan sipil dan perlindungan pembela HAM karena setidaknya ada 268 korban serangan, termasuk kriminalisasi, serangan fisik dan intimidasi. Jumlah serangan mencapai 95 kasus, atau yang tertinggi sejak 2019 ketika jumlah korban mencapai 125 orang.

Seorang mahasiswa memegang poster dalam aksi unjuk rasa untuk menentang pelanggaran hak asasi manusia, korupsi dan kasus pencemaran lingkungan di Jakarta pada 28 Oktober 2019. (Foto: Reuters/Willy Kurniawan)
Seorang mahasiswa memegang poster dalam aksi unjuk rasa untuk menentang pelanggaran hak asasi manusia, korupsi dan kasus pencemaran lingkungan di Jakarta pada 28 Oktober 2019. (Foto: Reuters/Willy Kurniawan)

Aktivis HAM Papua adalah sasaran serangan terbanyak, yaitu 103 orang; disusul wartawan (89 serangan), petani (31 serangan) dan masyarakat adat (24 serangan).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *