Tempat pembuangan dan pembakaran sampah plastik secara terbuka di Sidoarjo, Jawa Timur, Februari 2023. (Foto: Petrus Riski/VOA)
Sejumlah mahasiswa dan aktivis dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan ECOTON mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar menindak impor sampah plastik yang merusak lingkungan. Pemilahan dan pembakaran sampah plastik impor selama puluhan tahun menimbulkan polusi dioksin yang berbahaya.
SURABAYA (KD) – Sekitar 30-an mahasiswa dan aktivis dari ECOTON berunjuk rasa di depan gedung negara Grahadi, di Surabaya, Rabu (23/8), untuk mendesak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa agar menindak industri yang masih mengimpor sampah plastik dari luar negeri. Pasalnya, limbah sampah plastik menyebabkan tingginya polusi senyawa dioksin yang membahayakan kesehatan masyarakat.
Juru bicara ECOTON, Muhammad Kholid Basyaiban, mengatakan desakan dilayangkan setelah tim ECOTON menemukan warga yang menjalankan industri tahu di dua desa di Sidoarjo masih memilah dan membakar sampah plastik impor di lahan sekitar permukiman warga. Mereka membakar sampah sebagai bahan bakar proses memasak tahu.
“Penelitian kita dan investigasi kita terbaru pada tahun 2023, temuan kita bahwasannya tahu, air, serta udara di daerah Tropodo masih tinggi mikroplastiknya. Dan disinyalir dioksinnya pun akan semakin bertambah karena aktivitas pembakaran setelah sidak di tahun 2019, di daerah Tropodo masih melakukan pembakaran (sampah) plastik impor untuk bahan bakar (pembuatan) tahu,” ujar Kholid.
Proses pembakaran limbah plastik pada tungku pabrik tahu di Tropodo, Sidoarjo, 6 Februari 2023. (Foto: Petrus Riski/VOA)
Menurut data yang dihimpun empat LSM lingkungan, yaitu IPEN, NEXUS3, ARNIKA, dan ECOTON pada Desember 2019, pembakaran sampah impor itu menjadikan dua desa tersebut sebagai penghasil polusi dioksin kedua tertinggi di Asia Tenggara setelah Vietnam.
Penelitian itu menyebutkan, konsentrasi dioksin sebanyak 200 pg TEQ g-1 lemak atau 93 kali lebih tinggi dari batas aman yang ditetapkan di Indonesia, ditemukan pada sampel telur ayam yang diambil di sekitar lokasi pabrik tahu di Sidoarjo. Jumlah ini sedikit lebih rendah dari dioksin yang ditemukan pada telur ayam yang diambil pada situs Bien Hoa di Vietnam yang terkontaminasi racun historis Agent Orange.
Dioksin adalah senyawa kimia berbahaya hasil pembakaran limbah plastik yang bisa menimbulkan beragam masalah kesehatan, seperti kanker dan masalah reproduksi bila terpapar untuk jangka waktu yang lama.
Kholid juga mendesak janji pemerintah yang akan memberikan bahan bakar alternatif, tungku bakar khusus kayu, pada industri tahu dan krupuk yang masih menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar produksinya.
“Harapannya, janji-janji yang pernah disampaikan ke pemilik (usaha) tahu, ke pemilah sampah terkait alternatif pekerjaan pengganti selain memilah sampah. Terus janji untuk memberikan blower khusus kayu, dan janji untuk memberikan subsidi bahan bakar kayu ke sentra tahu yang ada di Sidoarjo, harapannya dipenuhi di tahun 2023,” ujar Kholid.
Sejumlah mahasiswa dan aktivis dari Ecoton berunjuk rasa di Surabaya, Jawa Timur untuk mendesak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa agar mengatasi masalah pencemaran limbah plastik di Jawa Timur, Rabu, 23 Agustus 2023. (Foto: Petrus Riski/VOA)
Gubernur Jawa Timur Khofifah tidak ada di tempat ketika unjuk rasa berlangsung. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) y
ang menemui pengunjuk rasa berjanji meneruskan tuntutan mereka kepada Gubernur.
Selama kurang lebih 45 tahun aktivitas memilah sampah plastik impor di Jawa Timur, masyarakat secara tidak langsung juga menimbun dioksin di lingkungannya. Dioksin itu, menurut Thara Bening Sandrina, mahasiswa peduli lingkungan di Jawa Timur, tidak hanya mencemari tanah dan air, tetapi juga mencemari udara yang sudah tinggi polusinya.
Kontaminan dioksin dan mikroplastik, kata Thara, akan membahayakan kehidupan manusia yang menggantungkan kebutuhan air minum dan aktivitas pertanian serta perikanan dari air sungai. Padahal, sebagian besar air sungai di Jawa sudah sangat tercemar oleh mikroplastik.
Akibat permasalahan tersebut, masyarakat tidak bisa menikmati air bersih.
“Air yang kita gunakan sebagai sumber air minum sudah tercampur oleh logam berat, tercampur oleh limbah-limbah dari pabrik kertas itu tadi, dan juga udara. Udara kita tercemar oleh dioksin, benzene, dan juga pencemaran mikroplastik,” ujar Thara.
Thara mendesak Gubernur Khofifah agar bertindak tegas dengan tidak membiarkan industri membuang limbah ke sungai dan membuang sembarangan limbah plastik serta kertas impor secara terbuka di sekitar permukiman warga. [Red]#VOA