“Kami merasa bahwa pada saat ini, Angola tidak memperoleh keuntungan apapun dengan tetap berada di dalam organisasi ini, dan demi mempertahankan kepentingan kami, Angola memutuskan untuk keluar dari OPEC,” kata Azevedo dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor kepresidenan.
Kantor kepresidenan menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil dalam pertemuan kabinet yang dipimpin oleh presiden Joao Lourenco di ibukota, Luanda.
Azevedo mengatakan kepada badan penyiaran negara itu, TPA, bahwa Angola tidak senang dengan keputusan OPEC bulan lalu untuk memperpanjang pemangkasan produksi pada tahun depan, dalam upaya untuk menstabilkan harga yang tidak menentu.